http://indonesian.irib.ir/
2011 Oktober 01
Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam pembukaan seminar para penyair Iran dan dunia mengatakan, “Dewasa ini, pesan kemanusiaan para penyair yang mengusik arogansi negara-negara adidaya global adalah sebuah perjuangan besar.” Ahmadinejad menegaskan, bahasa adalah manifestasi akal dan psikis dan spirit. Namun, puncaknya membuncah dalam bahasa yang dikemukakan dengan perasaan dan kecintaan. Bahasa cinta berbeda dengan bahasa para filosof.
Seraya menyebut cinta sebagai variabel yang tidak berawal dan berujung, Ahmadinejad mengungkapkan, ketika pencinta memandang ke arah manapun, tidak ada yang dilihatnya kecuali yang ia cintai. Dengan luasnya cakrawala ini, bahasa Farsi menjadi wadah yang luas untuk menampung para pencinta yang terpana itu.Tidak diragukan lagi, penghargaan terhadap syair dan sastra yang merupakan warisan paling indah umat manusia, hakikatnya adalah penghargaan terhadap manusia dan nilai-nilai transendental. Ahmadinejad menegaskan, seminar internasional ini merupakan sarana dialog lebih intens di bidang seni dan sastra.
Di bagian lain pidatonya, Ahmadinejad menuturkan, seminar ini mempertebal kecintaan dan kehangatan cinta kasih, di saat pihak arogan dunia menebarkan kegelapan, kemiskinan dan kebodohan, serta ancaman. Di bagian akhir pidatonya, Ahmadinejad menutup dengan sebuah bait syair,
Takkan pernah pudar persahabatan yang merekah
perjumpaan kita, laksana bunga nan indah
Seminar internasional penyair Iran dan dunia digelar dalam rangka mendekatkan masyarakat dunia dengan budaya Iran, terutama dengan dua penyair besar Attar Nashaburi dan Saadi Shirazi. Pertemuan ilmiah, pembacaan syair, dan kunjungan ke lokasi budaya dan bersejarah Iran merupakan program lain acara seminar di kota Tehran, Isfahan dan Shiraz.
Bersamaan dengan peringatan hari kelahiran Saadi pada hari Rabu (21/4), di Shiraz berlangsung pertemuan yang dihadiri lebih dari 13 profesor dalam dan luar negeri. Mereka mempresentasikan makalahnya mengenai Saadi dan syair. Bersamaan dengan itu, diluncurkan tiga buku berjudul, “Pemerintahan dalam Perspektif Saadi”, Syair Lengkap Saadi” dan “Buku yang Menerangi Hati” karya para seniman provinsi Fars, tempat Saadi dilahirkan.
Penyair dan ketua pelaksana seminar ini, Moussa Bidaj menuturkan, seminar internasional ini bertujuan memperkenalkan budaya Iran kepada masyarakat dunia. Karena Iran adalah negara yang memiliki potensi dan peradaban yang maju dan perlu diperkenalkan kepada masyarakat dunia. Seminar merupakan kesempatan untuk memperkenalkan Iran. Selain itu, poros ideologis revolusi Islam Iran yang menjunjung tinggi keadilan dan perjuangan menumpas kezaliman menuntut adanya program jelas di berbagai bidang untuk menghadapi serangan budaya Barat.
Ketua penyelenggara seminar ini menjelaskan, syair bukan hanya makna, tapi juga termasuk intonasi, ritme dan gerak penyair sendiri. Syair seperti segi tiga yang memiliki tiga sudut.Teks sastra dan penerjemah adalah dua sudut penting segitiga tersebut. Sedangkan bagian ketiga para pengambil kebijakan di bidang budaya. Mereka merancang program dan menjalankan program mengenai pengenalan sastra dan budaya Iran ke segenap penjuru dunia.
Setiap bangsa menghadiahkan para penyair terbaiknya kepada dunia. Budaya tinggi bangsa Iran juga mempersembahkan para penyairnya kepada dunia. Syair merupakan salah satu alat yang paling luhur dan tinggi. Sarana ini bisa didialogkan dengan alat lainnya. Moussa Bidaj mengatakan, Iran memiliki banyak penyair besar dan dunia pun mengenalnya. Namun, yang menjadi perhatian para budayawan adalah bagaimana peran para penyair Iran saat ini? Salah satu capaian seminar tersebut, para penyair dari berbagai negara akan mengungkapkan dengan jujur apa yang mereka saksikan mengenai budaya Iran.
Terkait urgensi penyelenggaraan seminar ini, Mostafa Aslan, penyair Turki mengatakan, “Seminar ini merupakan terobosan besar bagi masa depan sastra, syair dan penyair di seluruh dunia. Dengan kekayaan khazanah budaya dan peradaban kunonya, Iran senantiasa memperhatikan masalah budaya. Namun budaya tidak terbatas pada penyelenggaraan seminar maupun kongres acara sastra dan budaya. Tapi juga meninjau aspek lainnya.”
Penyair Turki ini yakin, penyair membuka mata dan telinga masyarakat dunia, dan menyadarkan mereka mengenai berbagai masalah sosial. Dengan demikian, kelanjutan kerjasama dan dan interaksi antarpenyair dan budayawan di berbagai negara di kawasan, terutama negara-negara Islam, merupakan capaian yang baik bagi masyarakat dunia.
Terkait pengenalan para penyair Turki dengan sastra klasik dan modern Iran, Mostafa Aslan mengungkapkan, para penyair besar seperti Hafiz dan Saadi sangat terkenal di Turki, namun mereka tidak banyak mengenal sastra modern Iran.
Mengenai perkembangan sastra di Turki, Mostafa Aslan menuturkan, para penyair modern Turki melantunkan syair di segala bidang. Namun kebanyakan mengenai masalah sosial atau politik, terutama soal perlawanan menghadapi imperialisme dan kezaliman.
Sementara itu, penyair Uruguay yang hadir dalam seminar internasional ini mengatakan, capaian terbaik seminar penyair Iran dan dunia adalah proses tranformasi pemahaman dan nilai-nilai budaya dari sebuah negara ke negara lain.
Ditegaskannya, pengenalan keragaman berbagai bahasa dunia dalam bentuk syair bisa menjalin interaksi intens antarpenyair dari berbagai negara dunia.
Seraya mengusulkan kelanjutan seminar internasional ini, penyair Uruguay tersebut menuturkan, jika para penyair terkemuka dari berbagai negara diundang, bisa dipastikan akan meningkatkan intensitas pengenalan di antara para penyair ini. Ia menuturkan, sebelum menghadiri seminar ini, ia tidak mengetahui banyak mengenai para penyair modern Iran. Namun seminar menyebabkan dirinya mengenal lebih banyak sastra klasik dan modern Iran, dan bertemu dengan para penyair dari berbagai negara.
Di sela-sela seminar internasional ini, Monir Mazid, Penyair Rumania mengungkapkan, Shiraz bisa menjadi pusat budaya Iran dan dunia. Mazid menuturkan, Shiraz dari berbagai sisi memiliki potensi signifikan menjadi pusat budaya Iran dan dunia. Shiraz memiliki modal dan kelayakan sebagai ibu kota budaya dunia. Dia menambahkan, “Saya mengenal syair Iran pertama kali dari seorang penyair Mesir yang membaca sebuah bait syair dari Khayyam Nishaburi. Beberapa tahun kemudian saya mengenai Saadi, Hafiz dan Attar. Dari hari ke hari saya semakin terpincut keindahan sastra Iran.” Ditegaskannya, salah satu penyair terbaik yang saya kenal adalah Hafiz.
Mazin menuturkan, salah satu alasan kehadiran saya malam itu bersama para penyair dunia adalah penyair besar ini. Saya amat bahagia bisa melantunkan syair Hafiz bersama penyair dunia. Mazid menambahkan, penyair yang menghadiri seminar ini kembali ke negaranya masing-masing dengan membawa sebuah kenangan manis dan mengungkapkan budaya Iran ke negaranya masing-masing. Inilah jalan terbaik pertukaran budaya.
Seminar internasional penyair Iran dan dunia ini dihadiri 50 penyair Iran dan 50 penyair dari berbagai negara dunia seperti Albania, Rusia, Denmark, Azerbaijan, India, Yunani, Yordania, Afghanistan, Indonesia, Uruguay, Romania, Tajikistan, Turki, Tunisia dan Cina.
Bersamaan dengan penyelenggaraan seminar internasional ini, diluncurkan buku “Jendela Menuju Taman para Penyair Iran”, yang memuat 23 penyair Iran dilengkapi biografi singkat dan karyanya. Demikian pula, buku “Jendela Syair Dunia” yang ditulis dalam dua bahasa, Farsi dan Inggris yang memuat 40 penyair asing. Kedua buku tersebut telah dicetak dibagikan kepada para peserta seminar. (IRIB)
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Aziz Masyhuri
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
Aa Maulana
Abdi Purnomo
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Acep Zamzam Noor
Ach. Sulaiman
Achdiar Redy Setiawan
Adhitia Armitrianto
Adhitya Ramadhan
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Afrizal Malna
Ags. Arya Dipayana
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus M. Irkham
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Wibowo
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Rafiq
Ahmad Sahal
Ahmad Syubbanuddin Alwy
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Ali Ibnu Anwar
Ali Murtadho
Alia Swastika
Alunk S Tohank
Amanda Stevi
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Anes Prabu Sadjarwo
Anindita S Thayf
Aning Ayu Kusuma
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Suparyanto
Anugrah Gio Pratama
Anung Wendyartaka
Aprinus Salam
Ardi Bramantyo
Arie MP Tamba
Arief Junianto
Arif Bagus Prasetyo
Aris Setiawan
Arman AZ
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Dudinov Ar
Asep Sambodja
Asvi Warman Adam
Awalludin GD Mualif
Ayung Notonegoro
Bagja Hidayat
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kariyawan Ys
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Baridul Islam Pr
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Boni Dwi Pramudyanto
Bonnie Triyana
Boy Mihaballo
Bre Redana
Brunel University London
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiman Sudjatmiko
Bulqia Mas’ud
Bung Tomo
Burhanuddin Bella
Cak Kandar
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chairul Abshar
Chamim Kohari
Chandra Johan
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Dudu AR
D. Kemalawati
D. Zawawi Imron
Dadang Kusnandar
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David Krisna Alka
Deddy Arsya
Dedi Muhtadi
Dedy Tri Riyadi
Deni Andriana
Denny JA
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Dewi Rina Cahyani
Dian
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Dino Umahuk
Djadjat Sudradjat
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwi Wiyana
Dwicipta
E. Syahputra
Ebiet G. Ade
Eddy Flo Fernando
Edi Sembiring
Edy Firmansyah
Eep Saefulloh Fatah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Ekky Siwabessy
Eko Darmoko
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Wahyuningsih
Endhiq Anang P
Erwin Y. Salim
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
Evi Idawati
F Rahardi
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faiz Manshur
Fajar Kurnianto
Fajar Setiawan Roekminto
Fakhrunnas MA Jabbar
Farid Gaban
Fathan Mubarak
Fathurrahman Karyadi
Fatkhul Anas
Fazar Muhardi
Febby Fortinella Rusmoyo
Felik K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fitri Yani
Frans Ekodhanto
Frans Sartono
Franz Kafka
Fredric Jameson
Friedrich Nietzsche
Fuad Anshori
Fuska Sani Evani
G30S/PKI
Gampang Prawoto
Ganug Nugroho Adi
Geger Riyanto
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gibb
Gilang Abdul Aziz
Ging Ginanjar
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gusti Eka
H.B. Jassin
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim H.D.
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko Adinugroho
Happy Ied Mubarak
Hardi Hamzah
Harfiyah Widiawati
Hari Puisi Indonesia (HPI)
Hari Santoso
Harie Insani Putra
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helmi Y Haska
Helwatin Najwa
Hendra Sugiantoro
Hendri R.H
Hendry CH Bangun
Henry Ismono
Hepi Andi Bastoni
Heri KLM
Heri Latief
Herie Purwanto
Herman Rn
Heru CN
Heru Joni Putra
Hudan Hidayat
Hudan Nur
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
I Nyoman Tingkat
I Tito Sianipar
Ibnu Wahyudi
Icha Rastika
Idha Saraswati
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Ilenk Rembulan
Ilham Q Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Irfan Budiman
Ismi Wahid
Istiqamatunnisak
Iwan Komindo
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iyut FItra
Izzatul Jannah
J Anto
J.S. Badudu
Jafar M. Sidik
Jamal D Rahman
Jamal T. Suryanata
Jamil Massa
Janual Aidi
Januardi Husin
Javed Paul Syatha
Jefri al Malay
JJ Kusni
JJ Rizal
Jo Batara Surya
Jodhi Yudono
Johan Khoirul Zaman
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Jusuf AN
Karkono
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedai Kopi Sastra
Kedung Darma Romansha
Ken Rahatmi
Khairul Amin
Khairul Mufid Jr
Khoshshol Fairuz
Kirana Kejora
Koh Young Hun
Komang Ira Puspitaningsih
Komunitas Deo Gratias
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kritik Sastra
Kurniawan
Kurniawan Junaedhie
Lan Fang
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lela Siti Nurlaila
Lidia Mayangsari
Lie Charlie
Liestyo Ambarwati Khohar
Liza Wahyuninto
Lukas Adi Prasetyo
Luky Setyarini
Lutfi Mardiansyah
M Fadjroel Rachman
M. Arman A.Z
M. Arwan Hamidi
M. Faizi
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Mustafied
M. Nahdiansyah Abdi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahdi Idris
Mahfud Ikhwan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Mainteater Bandung
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Bo Niok
Mario F. Lawi
Mark Hanusz
Marsudi Fitro Wibowo
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Marwanto
Maryati
Mashuri
Matdon
Matroni A. el-Moezany
Maya Mustika K.
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri
Mezra E. Pellondou
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mihar Harahap
Mila Novita
Misbahus Surur
Muhajir Arrosyid
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Antakusuma
Muhammad Iqbal
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Nanda Fauzan
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mulyadi J. Amalik
Munawir Aziz
Murparsaulian
Musdalifah Fachri
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W. Hasyim
N. Syamsuddin CH. Haesy
Naskah Teater
Nazaruddin Azhar
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Neni Nureani
Ni Putu Rastiti
Nirwan Dewanto
Nita Zakiyah
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nur Faizah
Nur Syam
Nur Wahida Idris
Nurani Soyomukti
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurrudien Asyhadie
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurur Rokhmah Bintari
Nuryana Asmaudi
Odi Shalahuddin
Oei Hiem Hwie
Okky Madasari
Okta Adetya
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso HN
Pablo Neruda
Pamusuk Eneste
Pandu Radea
Parakitri
Parulian Scott L. Tobing
PDS H.B. Jassin
Pengantar Buku Kritik Sastra
Pepih Nugraha
Pesan Al Quran untuk Sastrawan
Petrik Matanasi
Pipiet Senja
Pitoyo Boedi Setiawan
Ponorogo
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi Abdi Surya
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
PuJa
Puji Santosa
Pungkit Wijaya
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Setia
Putu Wijaya
R. Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Ragil Supriyatno Samid
Rahmat Sudirman
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan Pohan
Rameli Agam
Ramon Damora
Ranang Aji SP
Ratih Kumala
Ratna Ajeng Tejomukti
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reko Alum
Reny Sri Ayu
Resensi
Revolusi
RF. Dhonna
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rosdiansyah
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabiq Carebesth
Sabpri Piliang
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Sal Murgiyanto
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salyaputra
Samsudin Adlawi
Sandipras
Sanggar Pasir
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra
Sastra Perlawanan
Sastri Sunarti
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shafwan Hadi Umry
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Irni Nidya Nurfitri
Siti Rutmawati
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Sudarmoko
Sulaiman Tripa
Sultan Yohana
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Suroto
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardi
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suwardi Endraswara
Syaiful Amin
Syarif Hidayat Santoso
Syarifudin
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Tantri Pranashinta
Tanzil Hernadi
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Th. Sumartana
Theo Uheng Koban Uer
Theresia Purbandini
Thowaf Zuharon
Tien Rostini
Titian Sandhyati
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Toef Jaeger
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tri Wahono
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Tulus Wijanarko
Udin Badruddin
Udo Z. Karzi
Umar Fauzi
Umbu Landu Paranggi
Umi Laila Sari
Umi Lestari
Universitas Indonesia
Untung Wahyudi
Virdika Rizky Utama
Vyan Taswirul Afkar
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Welly Adi Tirta
Widi Wastuti
Wiji Thukul
Wisnu Kisawa
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Yona Primadesi
Yosephine Maryati
Yosi M Giri
Yudhis M. Burhanuddin
Yulizar Fadli
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yuyuk Sugarman
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zulkarnain Zubairi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar