Jumat, 13 Januari 2012

Ensiklopedia Sastra Kalsel dalam Kritik

(Tanggapan terhadap Kritik Ivan Denisovitch)
Mahmud Jauhari Ali
–Radar Banjarmasin

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah swt atas adanya kritik terhadap sebuah buku yang baru saja diterbitkan oleh Balai Bahasa Banjarmasin. Buku yang disusun oleh sebuah tim ini telah berhasil menjadikan masyarakat Kalimantan Selatan membaca isinya. Bahkan, saya berani mengatakan bahwa buku ini telah berhasil menciptakan proses berpikir kreatif dari para pembacanya.
Hal ini terbukti dengan adanya kritik membangun dari salah seorang pembacanya yang notabene adalah sastrawan Kalimantan Selatan di kolom Cakrawala Radar Banjarmasin terbitan Minggu, 14 September 2008. Penulis turut menyampaikan terima kasih kepada bung Ivan atas kritik yang telah membuat otak penulis bekerja membuat sebuah coretan untuk sekadar berbagi pengetahuan walau sedikit. Semoga pula kritik tersebut membangunkan pemikiran dari pihak tim penyusun buku Ensiklopedia Sastra Kalimantan Selatan untuk merevisi hal-hal yang menjadi kelemahan dan menambahkan kekurangan dalam buku tersebut sebagaimana telah diungkapkan bung Ivan dalam tulisannya itu.

Buku berisi bersih 206 halaman ini merupakan hasil kerja keras tim penyusunnya untuk mendokumentasikan kehidupan sastra dalam bentuk cetak. Penulis sengaja tidak menyebut Balai Bahasa Banjarmasin yang menyusunnya, tetapi dengan sebutan tim penyusun. Hal ini penulis maksudkan untuk menghindarkan anggapan bahwa seluruh orang Balai Bahasa Banjarmasin yang menyusunnya. Padahal hanya beberapa orang saja atau hanya segelintir manusia saja yang terlibat dalam penyusunan buku tersebut. Dalam program kerja Balai Bahasa Banjarmasin, untuk penyusunan buku tersebut hanya melibatkan delapan orang tenaga penyusun, yakni Drs. Saefuddin, M.Pd., Dahliana, S.Pd., Musdalipah, S.S., Siti Akbari, S.S., Rodisa Edwin Abdine, S.Pd., Sri Wahyu Nengsih, S.Pd., Nidya Triastuti Patricia, S.S., dan Yoga Sudarman.

Menanggapi kritik atas buku ini, memang tidak dapat kita bantah bahwa buku ini memiliki kelemahan. Mungkin wajar bahwa sebuah buku memiliki kelemahan karena pada hakikatnya ciptaan manusia jauh dari sempurna. Buku sebagai ciptaan manusia tidak pernah ada yang hanya memiliki kelebihan. Di balik kelebihan, tentu ada kelemahan sebagai bukti bahwa kita hanyalah makhluk, bukan Tuhan Yang Maha Pencipta. Inilah salah satu kesadaran yang harus kita miliki sebagai hamba Tuhan.

Meskipun demikian, tentulah kita harus semaksimal mungkin menciptakan sesuatu dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan manfaat bagi diri kita dan orang lain. Melihat dan membaca serta mengoreksi buku yang baru terbit ini, penulis mengatakan dengan jujur bahwa tim penyusunnya memang harus merevisi dan menambah isinya agar kualitasnya lebih baik dan lebih legkap isinya daripada saat ini. Penulis melihat adanya sedikit kesalahan dan kekuranglengkapan dalam buku ini.

Penulis mengibaratkan buku ini seperti ember plastik yang tidak penuh berisi air dengan sedikit bintik hitam. Artinya, masih ada kekosongan yang harus dilengakapi dan diperbaiki sebagiannya yang masih salah dalam buku ini. Sebagai contoh, masih banyak sastrawan kreatif dan produktif yang belum dimuat dalam buku ini, baik angkatan dahulu maupun angkatan terbaru. Sastrawan angkatan dahulu yang biodata lengkap dan karya-karya serta akivitas-aktivitas sastranya tidak dimuat dalam lema tersendiri pada buku ini, misalnya adalah Abdul Karim Amar yang merupakan sastrawan Kalsel angkatan 70-an asal Kertak Hanyar. Padahal dalam buku itu disebutkan nama beliau, tetapi tidak sebagai lema tersendiri, yakni pada kalimat pertama paragraf ketiga di halaman 195. Seharusnya jika sudah disebutkan namanya, berarti beliau diakui sebagai sastrawan Kalsel. Karena itulah, seharusnya biodata, karya-karya, dan segala aktivitas sastrawan yang bersangkutan dimuat dalam lema tersendiri.

Begitu pula dengan sastrawan-sastrawan muda saat ini banyak tidak disebutkan dalam lema-lema tersendiri dalam buku ini. Seperti kasus Abdul Karim Amar, kasus Sandi Firly sebagai sastrawan muda yang produktif saat ini namanya hanya dimuat pada lema lain, yakni misalnya dalam kalimat kedua pada paragraf kedua di halaman 23. Dapat kita katakan bahwa perkembangan sastra terkini (mutakhir) dalam segala hiruk-pikuknya tidak disertakan di dalamnya. Selain itu, penjelasan sebagian besar lema yang sudah ada juga harus diperbanyak. Sebagai contoh, penjelasan lema Amanah Ibu pada halaman 25 sangat kilat. Sinopsis novel tersebut sama sekali tidak dituliskan walau hanya sekilas info.

Penggunaan bahasa Indonesia dalam buku ini pun masih ada yang salah. Sebagai contoh, kesalahan yang nyata terdapat pada kalimat kedua dalam paragraf keempat halaman 24, yakni kata mempublikasikan. Seharunya kata itu ditulis memublikasikan dan bukan mempublikasikan (lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga halaman 902). Dalam morfologi bahasa Indonesia, jika prefiks meng- diimbuhkan pada kata berawal huruf p, tentulah huruf p itu mengalami peluluhan. Jadi, prefiks meng- yang diimbuhkan pada kata publikasikan menjadi memublikasikan.

Hal-hal di atas perlu direvisi dan ditambahkan karena dengan adanya revisi dan penambahan, buku ini akan lebih memberikan manfaat dalam dunia sastra di Kalimantan Selatan khususnya dan di alam jagat raya pada umumnya. Satu catatan penting yang harus dilakukan oleh tim penyususn buku ini adalah kerja sama dengan para sastrawan, bukan sebagian sastrawan saja. Selama ini memang dalam penyusunannya hanya melibatkan beberapa sastrawan sebagai pengumpul naskah. Ini merupakan salah satu akar dari kesalahan yang menyebabkan kelemahan dalam buku ini. Seharusnya pihak penyusun buku ini melibatkan sastrawan-sastrwan Kalimantan Selatan sebagai rekan kerja dalam penyusunannya. Saya sependapat dengan bung Ivan yang menyebutkan bahwa jadikan sastrawan Kalimantan Selatan sebagai penyunting, narasumber, dan konsultan dalam penyusunan buku Ensiklopedia Sastra Kalimantan Selatan. Hal ini sangat perlu karena yang lebih mengetahui seluk-beluk dunia sastra di Kalimantan Selatan adalah para sastrawan Kalimantan Selatan.

Pihak Balai Bahasa Banjarmasin selama ini telah menjadikan guru-guru besar Bahasa FKIP Unlam sebagai konsultan dalam penyusunan buku-buku bahasa oleh para bahasawan di Balai Bahasa Banjarmasin. Jadi, selain berguru dengan para pakar bahasa di pusat, seperti Dr H. Mahsun, M.S (pakar dialektologi), Prof. Dr. Nadra, M.S (pakar dialektologi), Prof. Dr. Ahyatroheidi (pakar dialektologi/adik Ayiprosidi), dan Prof. Dr. Anton M. Mulyono (pakar leksikografi), para bahasawan di Balai Bahasa Banjarmasin juga melibatkan diri dengan pakar-pakar bahasa di Kalimantan Selatan. Dalam penyusunan buku-buku sastra seharusnya para penggawa sastra dan para perajurit mereka di Balai Bahasa Banjarmasin juga menjadikan para sastrawan sebagai konsultannya, penyunting, dan narasumber primer dalam setiap penyusunan buku dan lainnya.

Saya salut dengan para tenaga teknis bahasa di Balai Bahasa Banjarmasin yang selama ini bekerja sama dengan para pakar bahasa di Kalimantan Selatan untuk menciptakan buku-buku yang bermutu. Bahkan, ada rencana akan dibentuknya cabang HPBI (Himpunan Pembina Bahasa Indonesia ) di Kalimantan Selatan oleh mereka. HPBI Pusat bermarkas di Jakarta. Kini saatnya para tenaga teknis sastra di Balai Bahasa Banjarmasin bekerja sama dengan para sastrwan di provinsi ini. Saya juga sependapat dengan bung Ivan bahwa Balai Bahasa Banjarmasin dan sastrawan Kalimantan Selatan harus mendekat. Antara keduannya memang haruslah rekat dalam satu keharmonisan guna menciptakan masyarakat madani dalam hal sastra di Negara kita ini. Jika perlu, para tenaga teknis sastra di Balai Bahasa Banjarmasin harus melibatkan diri aktif dalam setiap acara sastra di provinsi ini, seperti acara Aruh Sastra V yang insya Allah diadakan di Balangan pada bulan Oktober mendatang. Menurut penulis, Balai Bahasa Banjarmasin juga harus berlangganan Surat Kabar Radar Banjarmasin khusus terbitan Minggu yang memuat perkembangan sastra terkini di Kalimantan Selatan. Dengan berlangganan Radar Banjarmasin terbitan Minggu itu, orang-orang Balai Bahasa Banjarmasin, baik tenaga teknis sastra maupun tenaga teknis bahasa dapat mengikuti perkembangan sastra sekaligus ikut aktif di dalamnya.

Menutup tulisan ini, saya menyarankan agar buku Ensiklopedia Sastra Kalimantan Selatan diwujudkan para tim penyusunnya dalam bentuk yang lebih baik lagi daripada saat ini terhadap isinya. Akhirnya, marilah kita tidak saling menjauhkan diri apalagi memutuskan tali persaudaraan di antara kita. Marilah kita saling membantu di dalam kebaikan termasuk dalam hal sastra di Kalimantan Selatan ini. Fastabiqulkhairat!

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi