Jumat, 23 Desember 2011

Menikmati Pembacaan Esai-esai Eduardo Galeano

Esai-esai Eduardo Galeano yang diterjemahkan oleh Halim HD
Odi Shalahuddin
http://www.kompasiana.com/odishalahuddin

DI Uruguay, tahanan politik tidak boleh bicara tanpa ijin. Juga tidak boleh bersiul, tersenyum, menyanyi, berjalan cepat, menyapa sesama tahanan lainnya. Mereka juga tak diijinkan membuat atau menerima foto atau gambar-gambar perempuan hamil, sepasang kekasih yang bersanding, kupu-kupu, bintang-bintang di langit atau burung yang sedang terbang atau hinggap di rerantingan.

Pada suatu minggu yang cerah, Didasko Perez, seorang guru yang dijebloskan ke dalam penjara dan disiksa oleh rejim militer hanya karena memiliki gagasan ideologis, dikunjungi oleh anak perempuannya, Milay namanya, berusia lima tahun. Milay membawakan ole-ole untuk ayahnya gambar burung-burung yang riang bersijingkat yang dibikin olehnya. Di pintu gerbang halaman, sebelum Milay memasuki pintu penjara, penjaga mencabik-cabik gambar itu. Dan Milay hanya bisa menahan tangis dan sedih di dalam hatinya.

Pada minggu berikutnya, Milay yang selalu kangen kepada ayahnya membawa gambar pepohonan yang nampak rimbun dan hijau. Gambar pepohonan tak dilarang, dan hasil karya Milay itu berhasil masuk ke dalam penjara. Didasko Prez memuji hasil garapan anaknya, dan dia bertanya tentang bulatan-bulatan kecil mungil berwarna kuning kemerahan yang tersembunyi di balik cabang dan rerantingan pohon yang rimbun, dan ada pula yang bertengger di pucuk ranting di antara kehijauan daun: “Apakah itu buah jeruk, atau buah apakah itu, yang?”

Milay, bocah yang masih duduk di taman kanak-kanak itu mendekatkan jarinya ke bibir,sssstt…..merapatkan diri dan berbisik di telinga ayahnya, “Papa jangan konyol. Apa papa tidak lihat mata mereka? Lihat, lihatlah itu mata mereka. Mata burung yang saya selundupkan untuk papa”.

(Burung Larangan, Eduardo Galeano, Century of the Wind, hal 231, buku ketiga trilogi Memory of Fire)

***

“Burung Larangan” seperti terkutip di atas, itulah esai pembuka yang dibacakan oleh I Made Astika dalam acara ”Sastra dan gerakan Kaum Perempuan di Amerika Latin: pembacaan Esai-esai Rigoberta Menchu dan Eduardo Galeano” yang berlangsung semalam (23/11) di Pendopo Karta Pustaka Yogyakarta.

Berikutnya, “Kekuatan dan Kesetiaan” adalah esai kedua yang dibacakan oleh Fauziah Syahila tentang sebuah persahabatan dan komitmen.

Esai-esai Eduardo Galeano yang diterjemahkan oleh Halim HD, seorang pekerja seni yang dikenal sangat aktif membangun jejaring kesenian/kebudayaan di Indonesia ini, dibacakan secara bergantian oleh I Made Astika, Fauziah Syahila, Budi Yusanti Parola, Retno Indraswari Mutia Sukma dan Halim HD sendiri.

Eduardo Galeno, dalam riwayat ringkasnya, yang diterjemahkan oleh Halim HD, dilahirkan di Montevideo, Uruguay, pada tanggal 3 September 1940, dari keluarga Katholik kelas menengah, dikenal sebagai jurnalis dan penulis yang sangat produktif dengan 36 judul buku dalam bentuk novel, kumpulan esai serta reportase dan esai-kolaboratif bersama beberapa fotografer. Beberapa bukunya telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa. Sebagai penulis Galeano lebih daripada penulis yang bergaya ortodoks (orthodox genre) yang menggabungkan dokumentasi, fiksi, jurnalisme, analisis politik, dan sejarah. “I’m a writer obsessed with remembering, with remembering the past America, intimate land condemned to amnesia”.

Buku-buku Galeano yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris (diantara puluhan judul lainnya dalam bahasa Spanyol): Guatemala: Occupied Country (1967), The Open Vein of Latin America (1971), Days and Nights of Love and War (1978), Memory of Fire (1982-1986), The Book of Embraces (1989), We Say No (1989), An Certain Grace, with Fred Ritchin, photographs by Sebastiao Salgado (1990), Walking Words (1993), Soccer in Sun and Shadow (1995), I Am Rich Potosi: The Mountain That Eat Men, photographs by Stephen Ferry (1999), Upside Down: A Primer for the Looking-Glass World (2000). Pada tahun 1975 Galeano meraih Cuban Casa de las Americas Prize, untuk novelnya yang berjudul The Song of Ourselves.

“Eduardo itu bukan main sekali. Ia memiliki humor, sinisme dan parodi yang bukan main. Dan yang menarik ia selalu memberikan kesaksian-kesaksian atas peristiwa,” jelas Halim HD sebelum Budi Yusanti Parola membacakan ”Buket Kembang Nelson Rodrigues”.

Halim HD, yang terlihat sangat lihai bertutur, selalu memberikan pengantar pada setiap esai yang akan dibacakan. Tentu saja ini sangat membantu penonton untuk memahami konteks dari esai-esai yang dibacakan. Terlebih Halim juga mengkaitkan peristiwa yang tertulis dalam esai tersebut dengan konteks Negara-negara lain, termasuk Indonesia. Kita terasa memasuki sejarah tentang kehidupan masa lalu, yang dengan situasi berbeda, masih dirasakan pada kekinian, utamanya mengenai wajah dan watak kekuasaan yang menindas.

”Peristiwa yang terjadi pada tahun 1983 di Elsavador. Pada periode yang sama ada satu hal yang menarik yang terjadi di Elsavador, Guetamala, Nicaragua, dan lainnya pada periode yang sangat krusial sekali dan sangat kritis bagi central Amerika, mereka yang penuh dengan sesuatu yang mengerikan. Anda bisa menyaksikan bagaimana mayat di jalanan, tergeletak di pinggiran pantai atau di tempat sampah. Seperti di Indonesia pada tahun 1983, kasus Petrus itu. Yang paling menarik, saya kira ada sesuatu yang erat hubungannya dalam sistem militer di Amerika Latin, Indonesia dan Vietnam yang menjadi laboratorium militer Amerika Serikat untuk proses penghilangan manusia,” pengantar Halim sebelum ia membacakan Esai berjudul “Maria Nella” (?).

Selanjutnya mengalir esai-esai lainnya, seperti “Lima Perempuan Perkasa” yang dibacakan dengan baik oleh Retno Indraswari. Esai ini menjadi fenomenal pada tahun 1970-an dan menjadi bahan berita yang baik. Para perempuan telah menjadi pelatuk yang menggerakkan seluruh Bolivia sehingga gerakan dalam waktu 23 hari mampu meruntukan rejim militer. Dilanjutkan dengan esai tentang kasus-kasus penghilangan paksa, yang juga terjadi di Indonesia yang hingga kini belum banyak terungkap, Galeano menuliskan dalam “Ibu-ibu Perkasa dari Plaza de Mayo” yang dibacakan oleh Mutia Sukma. Beberapa esai lain seperti Utopia, Milik Semua untuk Semua Orang, Rigoberta Menchu, dan the Culture of Terror dibacakan oleh Halim HD.

Sungguh di luar dugaan ketika membayangkan untuk menyaksikan pembacaan esai, hal yang terlintas adalah sesuatu yang berat untuk memaksa berpikir, monoton, dan bisa membosankan. Hal yang terjadi justru sebaliknya. Esai-esai pendek dari Eduardo Galeano, sangat puitis walau tema-tema yang ditampilkan adalah sesuatu yang menyoroti peristiwa kemanusiaan yang terciderai oleh kekuasaan otoriter, yang bisa membuat bulu kuduk kita berdiri, membangkitkan rasa takut, atau bahkan amarah, namun bisa juga membawa kita pada keteguhan atas suatu perjuangan walau nyawa menjadi taruhannya demi suatu perubahan kehidupan yang lebih baik bagi sebuah bangsa atau kehidupan manusia pada umumnya.

Para pembaca, yang saya kira juga adalah aktivis atau para pekerja seni, mampu membawa imajinasi dan mengusik pikiran-pikiran kita tentang kemanusiaan. Keterangan yang diberikan oleh Halim HD pada setiap esai, juga mampu membangun pemahaman tentang situasi dan konteks yang dihadirkan.

Selesai pembacaan beberapa esai, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama Halim HD yang dimoderatori oleh Ons Untoro. Semoga saja sempat untuk menuliskan proses diskusinya agar bisa terposting di sini.

Salam,
Odi Shalahuddin

24 November 2011
Dijumput dari: http://media.kompasiana.com/new-media/2011/11/24/menikmati-pembacaan-esai-esai-eduardo-galeano/

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi