Soni Farid Maulana
http://www.pikiran-rakyat.com/
ALHAMDULILLAH laman Mata Kata kembali hadir pada Kamis ke empat, bulan Mei 2011. Kali ini tampil penyair Salamet Muntsani (Bandung), I Putu Gede Pradipta (Bali) dan Restu Ashari Putra (Bandung). Ketiga penyair yang tampil dalam kesempatan kali ini, lepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, telah menunjukkan kemampuannya dalam menulis puisi, dengan tema yang beragam.
Bila kita sungguh-sungguh membaca puisi yang ditulis oleh ketiga penyair tersebut, maka akan segera terlihat bahwa mutu sebuah puisi tidak ditentukan oleh panjang dan pendeknya puisi yang ditulis, akan tetapi sangat ditentukan oleh seberapa jauh masing-masing penyair mampu mengolah bahasa, dalam menulis puisinya itu. Dengan itu, tak aneh kalau banyak kalangan yang mengatakan bahwa yang panjang itu belum tentu memuaskan. Tapi yang pendek, bisa mantap, dan segar. Lihat saja sejumlah puisi Haiku yang ditulis oleh para penyair Jepang pada masa-masa awal kelahirannya itu, memberikan angin segar bagi perkembangan dan pertumbuhan puisi dunia.
Sebelum melangkah ke hal lainnya, saya kembali hendak mengatakan, bagi rekan-rekan yang ingin mengirimkan puisi ke laman Mata Kata, puisi harap dikirim ke matakata@pikiran-rakyat.com disertai foto dan biodata. Sayangnya, sejumlah puisi yang dimuat dalam laman ini, hingga hari ini belum bisa memberikan honorarium sebagaimana media induknya HU Pikiran Rakyat. Lepas dari itu, paling tidak laman ini bisa dijadikan ajang silaturahmi para penyair, disamping sebagai rumah untuk saling memperkaya diri dengan pengetahuan, yang mungkin bisa dipetik dan bermanfaat bagi kehidupan di masa kini maupun di masa mendatang.
Dalam kesempatan ini saya hendak menjawab sebuah surat pendek yang saya terima dari Arlina, yang berbunyi, apa pentingnya gaya bahasa dalam menulis puisi? Dengan tegas pertanyaan tersebut saya jawab, penting. Fungsinya tidak hanya mempertegas, mengkonkretkan, atau memperdalaman makna sebuah teks puisi, tetapi juga memperindah teks puisi itu sendiri. Gaya bahasa yang paling sering digunakan dalam menulis puisi, selain bahasa figuratif adalah pesonifikasi. Namun demikian, tentu saja hal tersebut tidak asal tulis. Sang penyair harus memperhatikan dengan cermat logika kalimat yang ada pada teks puisi yang ditulisnya itu. Almarhum Wing Kardjo mengatakan, harus memperhatikan lingkungan teks yang ada dalam puisi yang ditulisnya itu. Dengan baik, penyair Salamat Muntsani menulis puisinya seperti ini:
Cinta adalah kuburan
yang tak satupun tahu
apa terjadi di dalamnya!
Ketika cinta diandaikan atau disamakan, atau diibaratkan dengan kuburan, maka tak satupun orang yang tahu apa yang terjadi di dalam kuburan. Puisi di atas pendek memang, namun tafsirnya bisa ke mana-mana. Dunia cinta yang bagai kuburan itu, tentunya bukan hanya dunia yang tenang dan damai, tetapi juga boleh jadi merupakan sebuah dunia yang panas.
Pahit atau manis harus diterima orang yang tenggelam dalam cinta, dimabok cinta, atau dikubur cinta. Diksi cinta, kuburan, dan dalamnya itulah yang dimaksud lingkungan teks sebagaimana pernah dikatakan Wing Kardjo ketika ia mencontohkannya dengan sebuah teks yang berbunyi: cintaku kepadamu bagai cuka/ yang menghacurkan tembaga// Hubungan cuka dan tembaga bisa kita mengerti, ketika sifat cuka yang asam itu memang bisa merusak tembaga. Jadi dengan demikian, yang main di situ bukan hanya bagaimana membuat ungkapan dengan bahasa yang indah, tetapi juga memperhatikan dengan cerman bagaimana logika dan daya intelektual bekerja di dalamnya. Dilihat dari sisi semacam ini jelas sudah bahwa menulis puisi itu – sesungguhnya – tidak gampang.
Sehubungan dengan itu pula, jelas sudah jangan remehkan gaya bahasa. Untuk itu ada baiknya kita membaca lagi, apa dan bagaimana gaya bahasa itu dengan baik, yang mungkin hal itu, dulu pernah kita pelajari sewaktu masih sekolah di SLTP atau SMA. (Soni Farid Maulana/”PRLM”)***
Sajak-sajak Salamet Muntsani
MAKAN MAKNA
Cinta adalah kuburan
yang tak satupun tahu
apa terjadi di dalamnya!
LEWAT SAJAK
Lewat sajak kau memelukku
Lewat sajak kau mencumbuiku
Lewat sajak kau lukis hitamku
Lewat sajak kau kirim cinta untukku
Lewat sajak kau tabur kasihmu
Lewat sajak kau telanjangi aku
Lewat sajak kau belah heningku
Lewat sajak kau lulur rinduku
Lewat sajak kau menyetubuhiku
Lewat sajak kau memanggilku
Lewat sajak aku menjadi kau
Lewat sajak kau menjadi aku!
KAU
Kau tikam hatiku
Aku cium bengismu
Kau hancurkan rumahku
Kubawakan kapak untukmu
Kau butakan mataku
Aku terima cahayamu
Kau ludahi aku
Aku telan ludahmu
Kau tendang aku,
Aku diam!
Salamet Muntsani. Lahir di Sumenep, 11 September 1981. Saat ini kuliah di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tinggal di Jl. A.H. Nasution No. 505 Cibiru-Bandung. No. Kontak: 087822102020
***
Sajak-sajak I Putu Gede Pradipta
TIKUS DAN SEPOTONG KISAH
Tikus itu masuk ke dalam tubuhku. Ia tetaskan
matahari sembilan warna. Beragam rupa beragam
corak. Kukira juga dengan beragam cerita. Meski
tak mengikutkan hujan dan bau tanah yang asing.
Tepat di jantung ia lakukan semuanya. Dibuatnya
darahku panas mengalir. Kini tubuhku sudah api.
Siapa berani? Mari dekati.
Sekali lagi kuberi tahu. Tubuhku api. Siapa berani?
Mari dekati kemari.
Mari setubuhi aku. Makhluk tanpa kelamin. Yang
resah mencari liang yang risau mengejar bayangan
sendiri.
Aku mohon. Pada kalian. Dekati aku!
Agar lekas kurampungkan sepotong kisah ini.
16-4-2011
KEPALA BATU
Gadis itu meluncurkan belati tumpul ke tatapanku.
Setelah kukoyak bagian putih hatinya dengan racun
kata-kata paling biru.
Pisah sudah. Kita mesti berpisah!
Pecahkan etiket hati berwarna merah yang telah rekat
di dada ini. Karena setiap janji selau membenih cermas
menjalarkan risau dan mengudar deret keberpuraan.
Setiap kejujuran kerap ganjil dan tak pernah sekalipun
kasat untuk diterjemahkan.
Tetapi, meski berkali-kali kulontarkan kata pisah. Tetap
keras kemauanmu mengepal erat diriku. Lalu segudang
alasan klasik. Setumpuk alibi kontemporer. Selaksa
rayuan mendayu-dayu.
Di ujung sabar air mata pun tak dapat dibendung.
Tetap kau paksakan aku bersamamu.
2010- 2011
I Putu Gede Pradipta lahir di Denpasar, 18 Desember 1988. Pendidikan terakhir Mahasiswa Pendidikan Biologi (rela berhenti). Kini setia otodidak menulis puisi sesekali cerpen dan catatan kecil. Ebook puisinya bertajuk Sekumpulan Puisi I Gede Putu Pradipta (Evolitera, 2010).Email: putugedepradipta@yahoo.com
***
Sajak-sajak Restu Ashari Putra
MAHA SAMUDERA DESEMBER
akan kukembalikan
desember yang pernah
kau pinjamkan tempo dulu
saat kita menjarah bulan
di tepi pantai
yang arahnya tak tentu
dari selatan ke timur
tak habis habis kita memuja
maha samudera
padahal dada kita lebih lautan
membentang layar, menantang gelombang
sementara kita terus mencatat
badai demi badai yang menabrak
dinding perahu hingga kandas
hingga terhempas
2010
SEHABIS DARI MANGGARAI
mulai malam ini
aku belajar menulis surat
undangan kematian
dan mengirimnya pada rumah,
gubuk-gubuk pinggir jalan,
pada lelaki renta
dan tongkatnya yang tua
mungkin nasib semacam angin malam
yang riuh dan berisik mengepakkan sayapnya
menabrak kaleng,
mengetuk tiang-tiang,
kemudian mengganggu tidur
para sopir di terminal
sedang jarum jam bagai kopi hitam
yang selalu membuat mata
tegang dan terjaga
sementara aku
kembali lagi belajar
mengirim undangan
khusus kepada ibu
yang sedang merebus batu
yang tertawa senyum-senyum
dengan bahagia
memerhatikan anak semata wayangnya
melilitkan tali di lehernya
lalu dengan penuh damai
mereka merayakan
makan malam bersama
tanpa lagu-lagu, tanpa nyanyian
dikelilingi anjing-anjing liar
yang lapar. matanya bengis.
mungkin nasib semacam angin malam
yang menendang kardus-kardus
menerbangkan koran-koran
mengapungkan harapan
2011
PADA SAJAK YANG KESEKIAN
pada sajak yang kesekian
aku baru mengerti
ternyata tubuhku adalah
potongan hujan
yang basah di halaman
rumahmu
dan setiap kali aku datang
aku baru paham
bahwa kau ingin menjaringnya
menjadi sekian kumpulan malam
yang amat pribadi dalam tubuhku
yang tak habis habisnya kaubaca kautelaah
sebelum bulan pudar di tengah kota
dan matamu tenang terpejam
sebagai doa
2010-2011
Restu Ashari Putra lahir di Jakarta, 31 Desember 1985. Bergiat di Komunitas Rumput dan jadi jamaah Majelis Sastra Bandung (MSB). Kini tengah merampungkan studinya di Jurusan Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung sambil belajar menulis puisi dan prosa. Puisinya singgah di antologi “Empat Amanat Hujan” (DKJ, 2010) dan cerpennya dalam antologi “Bersama Gerimis” (MSB, 2011). Puisi-puisinya juga dipublish di blog pribadi: www.katarestu.wordpress.com. Tinggal di Jl. Merkuri Utara VIII No.1 Margahayu Raya, Bandung. Alamat surat restu_freedom@yahoo.com, No kontak: 085781660989.*
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Aziz Masyhuri
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
Aa Maulana
Abdi Purnomo
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Acep Zamzam Noor
Ach. Sulaiman
Achdiar Redy Setiawan
Adhitia Armitrianto
Adhitya Ramadhan
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Afrizal Malna
Ags. Arya Dipayana
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus M. Irkham
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Wibowo
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Rafiq
Ahmad Sahal
Ahmad Syubbanuddin Alwy
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Ali Ibnu Anwar
Ali Murtadho
Alia Swastika
Alunk S Tohank
Amanda Stevi
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Anes Prabu Sadjarwo
Anindita S Thayf
Aning Ayu Kusuma
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Suparyanto
Anugrah Gio Pratama
Anung Wendyartaka
Aprinus Salam
Ardi Bramantyo
Arie MP Tamba
Arief Junianto
Arif Bagus Prasetyo
Aris Setiawan
Arman AZ
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Dudinov Ar
Asep Sambodja
Asvi Warman Adam
Awalludin GD Mualif
Ayung Notonegoro
Bagja Hidayat
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kariyawan Ys
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Baridul Islam Pr
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Boni Dwi Pramudyanto
Bonnie Triyana
Boy Mihaballo
Bre Redana
Brunel University London
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiman Sudjatmiko
Bulqia Mas’ud
Bung Tomo
Burhanuddin Bella
Cak Kandar
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chairul Abshar
Chamim Kohari
Chandra Johan
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Dudu AR
D. Kemalawati
D. Zawawi Imron
Dadang Kusnandar
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David Krisna Alka
Deddy Arsya
Dedi Muhtadi
Dedy Tri Riyadi
Deni Andriana
Denny JA
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Dewi Rina Cahyani
Dian
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Dino Umahuk
Djadjat Sudradjat
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwi Wiyana
Dwicipta
E. Syahputra
Ebiet G. Ade
Eddy Flo Fernando
Edi Sembiring
Edy Firmansyah
Eep Saefulloh Fatah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Ekky Siwabessy
Eko Darmoko
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Wahyuningsih
Endhiq Anang P
Erwin Y. Salim
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
Evi Idawati
F Rahardi
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faiz Manshur
Fajar Kurnianto
Fajar Setiawan Roekminto
Fakhrunnas MA Jabbar
Farid Gaban
Fathan Mubarak
Fathurrahman Karyadi
Fatkhul Anas
Fazar Muhardi
Febby Fortinella Rusmoyo
Felik K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fitri Yani
Frans Ekodhanto
Frans Sartono
Franz Kafka
Fredric Jameson
Friedrich Nietzsche
Fuad Anshori
Fuska Sani Evani
G30S/PKI
Gampang Prawoto
Ganug Nugroho Adi
Geger Riyanto
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gibb
Gilang Abdul Aziz
Ging Ginanjar
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gusti Eka
H.B. Jassin
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim H.D.
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko Adinugroho
Happy Ied Mubarak
Hardi Hamzah
Harfiyah Widiawati
Hari Puisi Indonesia (HPI)
Hari Santoso
Harie Insani Putra
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helmi Y Haska
Helwatin Najwa
Hendra Sugiantoro
Hendri R.H
Hendry CH Bangun
Henry Ismono
Hepi Andi Bastoni
Heri KLM
Heri Latief
Herie Purwanto
Herman Rn
Heru CN
Heru Joni Putra
Hudan Hidayat
Hudan Nur
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
I Nyoman Tingkat
I Tito Sianipar
Ibnu Wahyudi
Icha Rastika
Idha Saraswati
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Ilenk Rembulan
Ilham Q Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Irfan Budiman
Ismi Wahid
Istiqamatunnisak
Iwan Komindo
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iyut FItra
Izzatul Jannah
J Anto
J.S. Badudu
Jafar M. Sidik
Jamal D Rahman
Jamal T. Suryanata
Jamil Massa
Janual Aidi
Januardi Husin
Javed Paul Syatha
Jefri al Malay
JJ Kusni
JJ Rizal
Jo Batara Surya
Jodhi Yudono
Johan Khoirul Zaman
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Jusuf AN
Karkono
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedai Kopi Sastra
Kedung Darma Romansha
Ken Rahatmi
Khairul Amin
Khairul Mufid Jr
Khoshshol Fairuz
Kirana Kejora
Koh Young Hun
Komang Ira Puspitaningsih
Komunitas Deo Gratias
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kritik Sastra
Kurniawan
Kurniawan Junaedhie
Lan Fang
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lela Siti Nurlaila
Lidia Mayangsari
Lie Charlie
Liestyo Ambarwati Khohar
Liza Wahyuninto
Lukas Adi Prasetyo
Luky Setyarini
Lutfi Mardiansyah
M Fadjroel Rachman
M. Arman A.Z
M. Arwan Hamidi
M. Faizi
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Mustafied
M. Nahdiansyah Abdi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahdi Idris
Mahfud Ikhwan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Mainteater Bandung
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Bo Niok
Mario F. Lawi
Mark Hanusz
Marsudi Fitro Wibowo
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Marwanto
Maryati
Mashuri
Matdon
Matroni A. el-Moezany
Maya Mustika K.
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri
Mezra E. Pellondou
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mihar Harahap
Mila Novita
Misbahus Surur
Muhajir Arrosyid
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Antakusuma
Muhammad Iqbal
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Nanda Fauzan
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mulyadi J. Amalik
Munawir Aziz
Murparsaulian
Musdalifah Fachri
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W. Hasyim
N. Syamsuddin CH. Haesy
Naskah Teater
Nazaruddin Azhar
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Neni Nureani
Ni Putu Rastiti
Nirwan Dewanto
Nita Zakiyah
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nur Faizah
Nur Syam
Nur Wahida Idris
Nurani Soyomukti
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurrudien Asyhadie
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurur Rokhmah Bintari
Nuryana Asmaudi
Odi Shalahuddin
Oei Hiem Hwie
Okky Madasari
Okta Adetya
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso HN
Pablo Neruda
Pamusuk Eneste
Pandu Radea
Parakitri
Parulian Scott L. Tobing
PDS H.B. Jassin
Pengantar Buku Kritik Sastra
Pepih Nugraha
Pesan Al Quran untuk Sastrawan
Petrik Matanasi
Pipiet Senja
Pitoyo Boedi Setiawan
Ponorogo
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi Abdi Surya
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
PuJa
Puji Santosa
Pungkit Wijaya
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Setia
Putu Wijaya
R. Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Ragil Supriyatno Samid
Rahmat Sudirman
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan Pohan
Rameli Agam
Ramon Damora
Ranang Aji SP
Ratih Kumala
Ratna Ajeng Tejomukti
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reko Alum
Reny Sri Ayu
Resensi
Revolusi
RF. Dhonna
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rosdiansyah
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabiq Carebesth
Sabpri Piliang
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Sal Murgiyanto
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salyaputra
Samsudin Adlawi
Sandipras
Sanggar Pasir
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra
Sastra Perlawanan
Sastri Sunarti
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shafwan Hadi Umry
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Irni Nidya Nurfitri
Siti Rutmawati
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Sudarmoko
Sulaiman Tripa
Sultan Yohana
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Suroto
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardi
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suwardi Endraswara
Syaiful Amin
Syarif Hidayat Santoso
Syarifudin
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Tantri Pranashinta
Tanzil Hernadi
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Th. Sumartana
Theo Uheng Koban Uer
Theresia Purbandini
Thowaf Zuharon
Tien Rostini
Titian Sandhyati
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Toef Jaeger
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tri Wahono
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Tulus Wijanarko
Udin Badruddin
Udo Z. Karzi
Umar Fauzi
Umbu Landu Paranggi
Umi Laila Sari
Umi Lestari
Universitas Indonesia
Untung Wahyudi
Virdika Rizky Utama
Vyan Taswirul Afkar
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Welly Adi Tirta
Widi Wastuti
Wiji Thukul
Wisnu Kisawa
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Yona Primadesi
Yosephine Maryati
Yosi M Giri
Yudhis M. Burhanuddin
Yulizar Fadli
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yuyuk Sugarman
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zulkarnain Zubairi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar