Kamis, 10 Maret 2011

Rendahnya Apresiasi Akademik terhadap Karya Sastrawan Kalsel

Sainul Hermawan
http://www.radarbanjarmasin.co.id/

Salah satu isu penting yang saya tawarkan dalam diskusi sastra yang diselenggarakan oleh Radar Banjarmasin pada 30 Desember 2010 di Minggu Raya Banjarbaru adalah apakah kemeriahan sastra di Kalsel yang ditandai dengan kegiatan aruh sastra, festival, tadarus, sayembara dan pelatihan penulisan, penerbitan buku dan peluncurannya, dan sebagainya berhasil menciptakan publik pembacanya? Asumsi saya bahwa satra Kalsel tidak terlalu banyak ditekuni dalam publik pembacaan yang meriah tampaknya memang perlu disikapi bersama sehingga pada pelaksanaan kegiatan bersastra di tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang perlu menguatkan kegiatan yang berorientasi pada perayaan pembacaan dalam pengertian yang luas, yaitu bukan sekadar dibaca untuk pertunjukan, melainkan juga pembacaan dalam pengertian memasukkan dalam materi pembelajaran sastra dan bahasa di sekolah dan perguruan tinggi serta upaya pembacaan dalam pengertian transformatif-intertekstual antarmedia kesenian.

Membicarakan persoalan ini memerlukan keterlibatan banyak pihak dalam ranah yang sangat lintas disiplin. Sistem sastra memerlukan pemain yang lain: guru/dosen bahasa dan sastra, wartawan, apresiator, kritikus, dan seniman lain. Dalam esai ini saya hanya mengisahkan hasil survey tentang penelitian sastra di PBSI FKIP Unlam Banjarmasin. Saya berharap upaya survey yang sama dapat dilakukan di institusi lain yang menyelenggarakan pembelajaran sastra baik di perguruan tinggi, sekolah, maupun di tengah masyarakat umum. Kedua institusi yang berada di ibukota provinsi ini dapat dianggap sebagai lembaga yang relatif representatif untuk melihat bagaimana “perayaan akademik” terhadap produk para sastrawan di Kalsel. Data hasil survey bersumber dari buku wisuda sarjana kedua kampus itu yang mencantumkan judul-judul skripsi para wisudawannya.

Survey judul penelitian sastra di PBSID FKIP Unlam didasarkan pada buku wisuda tahun 1999, 2002 sampai 2006, dan 2008 sampai 2010 Kesimpulan tulisan ini tentu terikat pada katerbatasan data yang digunakan. Saya tak berhasil menemukan buku wisuda tahun 2000 sampai 2001 dan 2007. Dari sumber itu terkumpul seratus lebih judul penelitian sastra. Berapa banyak puisi, cerpen, novel, dan drama karya sastrawan Kalsel yang diteliti?

Dari 1999 sampai 2006

Dalam rentang itu penelitian tentang puisi karya sastra sastrawan Kalsel: (1) Tema dan Gaya Bahasa dalam Puisi M. Rifani Djamhari Penyair Banjarbaru (Maisyarah, 2003) dan (2) Religi Mantra dalam Puisi Bahasa Banjar Mangga Riau Naga Karya Noor Cahya Khairani (Mahrita, 2003); (3) Analisis Struktural dan Semiotik dalam Antologi Puisi Duri-Duri Tataba Karya Penyair Tabalong (Asni Farina, 2005).

Cerita pendek karya sastrawan Kalsel yang dibaca dalam penelitian akademik yaitu: Konflik Sosioreligius dalam Kumpulan Cerpen Karya Aliman Syahrani dan Karya Kidh Hidayat (Siti Nurdiniah K. 2004); Unsur dalam Cerpen Racun Karya YS Agus Suseno (Libermart C. S. 2004); Citra Perempuan dalam Cerpen Banjar Modern (Samsul Bahri 2005); Representasi Kehidupan Religi Masyarakat Dayak Loksado dalam Novel Palas Karya Aliman Syahrani (Gusti Y. Risman, 2005).

Dalam rentang waktu 6 tahun, karya sastrawan Kalsel yang dibaca adalah karya Aliman Syahrani, YS Agus Suseno, Noor Cahya Khairani, Rifani Dajmhari, dan lain-lain. Dalam perspektif pembaca, dibaca atau tidak merupakan dasar untuk menyatakan sastrawan itu ada atau tidak. Meskipun demikian, hasil sementara ini perlu dicocokkan dengan aktivitas pembacaan di ranah yang lain. Oleh karena itu, pencatatan tentang aktivitas sosial apa saja yang membaca karya sastrawan Kalsel, kapan, dan dimananya perlu terus dilakukan sebelum menyatakan bahwa sastrawan Kalsel telah ribuan jumlahnya.

Pencataan tentang bagaimana karya sastrawan Kalsel telah dibaca dalam penelitian, resensi buku, esai, diskusi buku, festival dan lomba-lomba, jauh lebih penting daripada catatan tentang jumlah sastrawan. Sebab, dalam perspektif sejarah sastra, hanya karya sastra yang dibacalah yang ada. Ada dan tiadanya karya sastra bukan ditentukan oleh kuantitas produksi, melainkan juga ditentukan oleh kuantitas konsumsi atau penerimaan pembaca (readers’ responses).

Dari 2008 sampai 2010

Pada wisuda ke-64, 14 Oktober 2008, ada 30 wisudawan PBSI. Dari wisudawan itu ada 8 penelitian sastra. Hanya ada 2 karya sastrawan Kalsel yang diapresiasi, yaitu karya Ajamuddin Tifani dan Arsyad Indradi. Karya Ajamuddin diteliti oleh Eva Wahyuni (2008) dengan judul Metafora Puisi Sosial Karya Ajamuddin Tifani dalam Tanah Perjanjian, dan karya Arsyad diteliti oleh Noorhana (2008) dengan judul Karakteristik Puisi dalam Antologi Kalalatu Karya Arsyad Indradi.

Pada wisuda Unlam ke-66, 29 September 2009, wisudawan PBSI sebanyak 25 orang. Penelitian sastranya sebanyak 11 skripsi. Karya sastrawan Kalsel yang diteliti saat itu cuma karya Jamal T. Suryanata, yang dilakukan oleh Taufik Akbar dengan judul Penggunaan Maksim Kerjasama dan Maksim Kesantunan dalam Kumpulan Cerpen Galuh Karya Jamal T. Suryanata.

Pada wisuda ke-67 dan 68, PBSI meluluskan 51 sarjana, dengan penelitian sastra sebanyak 18 skripsi. Karya sastrawan Kalsel yang dibaca secara akademik hanya ada dua, yaitu karya Arsyad Indradi dan Hajriansyah. Karya Arsyad diteliti oleh Nova Liyani (2010) dengan judul Kemampuan Siswa Kelas X SMA PGRI 2 Banjarmasin memahami Jenis Gaya Bahasa Puisi Romansa Setangkai Bunga Karya Arsyad Indradi, dan karya Hajriansyah diteliti oleh Annisa Fitrahmaniah (2010) dengan judul Penggunaan Gaya Bahasa pada Kumpulan Cerpen Angin Besar Menggerus Ladang-Ladang Kami Karya Hajriansyah.

Perhatian dunia ilmiah yang rendah terhadap karya sastrawan Kalsel menyiratkan beberapa kemungkinan: Pertama, karya sastra lokal tidak mudah diakses atau diperoleh oleh mahasiswa. Kedua, pengetahuan tentang signifikansi dan urgensi kajian sastra lokal rendah. Ketiga, lemahnya pengetahuan teoretis para dosen tentang kemungkinan penelitian sastra lokal yang menarik yang dapat ditawarkan kepada mahasiswa, dan keempat, ini hanya hanya semacam gunung es dari sikap umum yang memandang sastra sebagai produk budaya yang tak bermanfaat atau sebagai artefak artistik semata yang tak ada kaitannya dengan pendidikan, politik, sejarah, ilmu jiwa, serta ilmu dan karya seni lainnya, dan keempat, tiadanya nilai penting dalam karya itu karena tidak setiap karya sastra dapat diteliti jika peneliti tidak memiliki pertimbangan alasan rasional yang dapat dipertanggungjawabkan secara teoretis mengenai nilai penting karya sastra.

Kemungkinan pertama dapat diatasi dengan menggencarkan pemasaran produk sastra ke kampus dalam bentuk ceramah sastra bersama. Komunitas Sastra Indonesia cabang daerah (Banjarmasin, Banjarbaru, Barabai, atau Kotabaru) dalam hal ini bisa memerankan diri sebagai mediator yang dapat menjembatani kerjasama antara kampus dan sastrawan Kalsel. Kemungkinan kedua dan ketiga memerlukan keterlibatan para akademisi sastra untuk terus menyegarkan pengetahuan sastra. Ilmu sastra terus berkembang. Kemandekan dan kemonotonan jenis penelitian sastra di kampus bukan hanya mencerminkan kualitas pembelajaran yang monoton dan stagnan, melainkan juga cerminan kualitas dosen dan mahasiswanya.

Kemungkinan keempat memerlukan peran sastrawan untuk mencipta karya yang lebih berkualitas secara artistik, historis, psikologis, dan filosofis. Faktor ini juga jadi acuan utama mereka dalam meneliti karya sastra. Karena itu, karya Andrea Hirata dan Habiburrahman el- Shirazy lebih banyak dibaca dalam rentang 2008-2010. Ini bukan pekerjaan sederhana. Sastrawan harus antikemapanan dan berusaha untuk terus inovatif. Selera pembaca, sejarah, dan budaya terus berubah dan sastrawan dan ilmuwan sastra serta pembaca sastra secara umum perlu sama-sama menghiasi diri dengan bacaan-bacaan baru. Kalau tidak, kita hanya akan jadi bagian riwayat pembacaan dan penulisan sastra yang jalan di tempat: stagnan!

Bjm., 16.01.2011
Minggu, 6 Februari 2011

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi